Sabtu, 23 Februari 2013

3 #Kematian dalam Penyelamatan

Selepas kepergian klotania, mahaga teringat perkataan klotania yang berbicara tentang keselamatan, ia takut dan resah akan keselamatan orang lain, karena dia tak ingin seperti dirinya yang diusir dari negaranya, namun apa dikata, klotania telah berniat untuk menyelamatkan dirinya.

Matahari pun terbenam memasuki malam, klotania bertemu dengan sahabatnya peida dari klan Raseb yang sedang mencari bahan obat - obatan di sebuah lembah, klotania pun menceritakan seluruh kejadian yang terjadi terhadap mahaga dan menceritakan perasaan ibanya yang tak tahan melihat siksaan yang di alami mahaga. Mendengar cerita klotania tentang apa yang dilihatnya, Peida tak banyak bertanya dan peida bersedia untuk membantunya, walau harus berhadapan dengan resiko yang mengancam keselamatannya. Karena dia tahu tiada yang lebih berharga dihidup ini selain berkorban untuk orang lain yang berhati mulia.

Malam semakin larut namun klotania belum juga tiba untuk menyelamatkan mahaga, hal itu membuat mahaga resah, karena mahaga telah menerima berita dari pemerintahan bahwa esok ia akan di eksekusi mati, namun di sisi lain ia pun cemas akan keselamatan klotania yang bercerita tentang keselamatan dirinya. Mahaga dilema akan hal itu. Dan ia pasrah bila harus mati kalau klotania tak menyelamatkannya.

Hingga dini hari klotania belum juga muncul, ia hanya dapat mendengar suara orang yang berjalan di gelapnya bumi dari kejauhan dengan kekuatan pendengaran yang diadopsi dari 13 sample darah yang ia suntikkan ketubuhnya. Dan ia merasakan  jarak nya pun semakin dekat dengan dirinya. Ia berharap semoga itu adalah klotania, namun dengan ketajaman matanya, ia berputus asa karena yang ia lihat adalah sosok manusia kekar, sosok itu memaksanya menggali  rasa putus asa semakin dalam dihatinya. Ya, ternyata dugaannya benar, itu adalah seorang penjaga, yang bertugas memastikan dirinya tetap dalam ikatan.

Mahaga pun menunduk, dan menghapus harapannya. Ditengah harapan mahaga yang putus, ternyata klotania telah berada disekitar lapangan, mereka menyelinap, dan mencari celah yang pasti untuk menyelamatkan mahaga. Namun semua rencana yang telah klotania dan peida atur, tak berjalan lancar. Mereka ketahuan oleh penjaga.

“aku akan membereskan penjaga ini. Ketika aku bertarung dengannya, jangan sia – sia kan waktu untuk menyelamatkan mahaga” ucap peida

“baiklah” sambut klotania

Dan akhirnya terjadilah pertempuran antara peida dengan penjaga. Melihat pertarungan berlangsung, dengan sigap klotania tidak menyia – nyiakan kesempatan, ia langsung berlari menyelamatkan mahaga.

Klotania melepas ikatan mahaga yang menunduk dengan mata tertutup, mahaga tak membuka matanya sedikitpun, karena dia meyakini bahwa yang melepas ikatannya adalah penjaga, bukannya klotania yang ia harapkan. Klotania pun berhasil melepas ikatan mahaga ditengah – tengah pertempuran antara sahabatnya peida dengan penjaga. Setelah mahaga menyadari iktannya terlepas, dia pun merasakan kejanggalan karena dirinya tak sedikitpun di sentuh, kemudian dia membuka matanya. Mahaga terkejut, ternyata yang ia pikirkan tak sesuai dengan kenyataan, ia melihat klotania dihadapannya.

“terimakasih klotania” mahaga tersenyum dengan wajah yang lelah.

“ya, namun kita tak mempunyai cukup waktu untuk berlama – lama disini, kita harus bergegas pergi”

“baiklah, siapa yang bertarung disana?”

“itu sahabat yang kuceritakan kepadamu, peida namanya, ayo bergegas”

Mahaga dan klotania pergi menuju tempat pertarungan, mereka melihat peida bertarung melawan penjaga. Mahaga sebenarnya ingin membantu, namun dia tak memiliki cukup energy lagi untuk melakukannya.

“kau tampak terlalu letih mahaga”

“ya” 

“minum lah ini” (sambil memberikan ramuannya)

“apa ini?” Tanya mahaga

“minumlah, itu ramuan penambah energy yang aku racik sendiri”

Tanpa banyak tanya mahaga pun meminumnya, dan merasakan reaksi dari ramuan yang diberikan klotania. Tubuhnya langsung merasakan energy dari ramuan yang diberi klotania.

Melihat keadaan pertarungan yang semakin sengit, mahaga pun membantu peida yang telah terjatuh dan terancam mati. Dengan kecepatan yang dimilikinya, ia langsung menyerang penjaga, lagi dan lagi 13 sample darah nya belum bisa terkontrol, hingga menyebabkan kegaduhan ditengah heningnya malam, klotania pun terkejut melihat mahaga yang mengamuk sejadi – jadinya, klotania tak menyangka. Hingga pada akhirnya klotania melihat mahaga membunuh petugas di depan matanya. Klotania pun takut dan merasa terancam melihat mahaga yang penuh dengan luapan kemarahan. 

Setelah membunuh petugas, mata mahaga tertuju pada klotania, dan seakan mahaga ingin membunuhnya juga. Ketika mahaga mendekati klotania, dengan sigap peida pun langsung memukul mahaga yang sedang marah, karena ia takut terjadi hal yang tidak ia inginkan. Pertarungan mahaga dan peida pun berlangsung, hingga ditengah pertempuran ketika mahaga ingin melancarkan pukulan tangan kirinya, seketika mahaga terjatuh. Energy dari ramuan yang diberikan klotania habis begitu cepat.

Melihat kejadian itu peida bergegas mendekati mahaga, dan ingin membunuhnya,

“mati kau!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”

Klotania berteriak kencang

“jangan, jangan lakukan itu peida”

Peida yang mendengarkan teriakan itu menghentikan hasrat membunuhnya.

“Jangan lakukan itu peida, aku tak sanggup bila aku melihat sahabat ku membunuh orang lain, aku tak ingin kau melakukannya. Biarkan dia, dia sudah tidak berdaya lagi” ucap klotania dengan penuh rasa iba.

Peida hanya terdiam, kemudian klotania memberanikan diri mendekati mahaga,

“ maafkan aku, aku tak bermaksud untuk melakukan kekejiaan. Aku tak tau mengapa ini bisa terjadi, tolong aku klotania.” Dengan suara lirih

“jangan dengarkan dia klotania, dia hanya bersandiwara, tinggalkan saja dia disini. Mari kita bergegas pergi, keadaan sekarang ini buruk untuk kita.” Tegas peida

Klotania terdiam..

“kumohon tolong aku, aku akan menjelaskan semuanya kepada kalian berdua” bujuk mahaga

“apalagi yang ingin kau jelaskan? Kau hanya seorang monster yang tak tau terimakasih” jawab peida yang menahan amarahnya.

“aku mohon tolong aku”

Klotania merasa seperti di ombang ambingkan gelombang laut, namun perasaan iba terlalu kuat dalam dirinya.

“ayo bergegas, tunggu apalagi klotania.” Seru peida mengajak klotania

“aku tak bisa peida, kita juga harus menyertakan dia. Dia sudah lemah, dia tak mungkin bisa lagi untuk melakukan pertempuran” sahut klotania

“terserah kau saja, ayo cepat……”

Klotania peida dan mahaga pun bergegas pergi meninggalkan lokasi, mereka berjalan menuju gua yang berada di tanah tak berpenghuni. Mereka beristirahat dan menenagkan diri, hingga mereka tertidur dan terbangun oleh cahaya matahari di pagi hari.

2 #Pertemuan



Berawal saat pria kekar berambut lurus, berkulit putih, yang memiliki bulu halus ditangannya serta tegap yang bernama MAHAGA diusir dari Negeri yang memiliki sejuta spesies fauna, akibat dari praktek menyuntikkan 13 sample darah binatang ketubuhnya. Dengan rasa yang penuh kekecewaan terhadap negerinya, ia melangkahkan kakinya menuju gerbang utama untuk pergi keluar dari tanah kelahirannya. Saat ia tepat berada di luar batas wilayah Negeri itu, hadir sosok lelaki tua di hadapannya, terjadilah dialog di antara keduanya.

“siapa kau,.,??” Tanya Mahaga

“kau akan tau siapa diriku nanti, aku adalah separuh jiwamu” jawab lelaki tua

“Aku tak mengerti apa yang kau maksudkan, apa urusanmu dengan ku? kau menghalangi jalan ku”

“hmmmm..  aku hanya ingin kau mengerti tentang arti kebencian yang sesungguhnya dan arti dirimu dalam dunia ini, karena kau adalah awal dari dimulainya perjuangan” jelasnya

“kau hanya menambah beban pikiran ku saja, enyah kau dari hadapanku, kau tak mengerti apa yang sedang kualami saat ini” mahaga berjalan meninggalkannya

“baiklah, bila keinginanmu demikian, semoga kau mengerti”

Mahaga melanjutkan perjalanan nya, dan meninggalkan Lelaki tua itu begitu saja. Malam demi malam ia lewati dengan kebencian terhadap mereka yang mengusirnya. Setiap orang yang ia temui pun dibunuhnya dengan kebencian yang ia miliki, mahaga merasa dia hanya sendiri, dan tak ada satu orang pun yang menyayanginya. Tak ada yang berarti lagi dari hidupnya, ia merasa hanya sendiri, tak ada satu pun yang ia percayai lagi, dan dia merasa semua manusia itu adalah musuh nya. Hingga pada akhirnya ia pun tiba di sebuah Negeri yang penuh dengan pohon – pohon yang besar, sejuk dan tenang. Negeri Manta namanya. Negeri yang memiliki berjuta flora dan memanfaatkan flora sebagai unsur kekuatan di dalam dan di luar Negeri itu.

Hingga pada akhirnya ada salah seorang di Negeri itu yang tanpa sengaja berhasil memadukan tanaman menjadi ramuan dahsyat, dia bernama Klotania gadis cantik berkulit putih berambut pendek dan mata yang berwarna hijau dari Klan CLOROF, yang dianggap klan paling tersisih di Negerinya.
Mahaga si manusia berkekuatan Fauna terus berjalan, menyusuri Negeri tersebut, hingga pada saatnya ia bertemu dengan seorang wanita tua bernama Anyelir.

“wahai anak muda, sedang apa kau dinegeri ini” Tanya wanita itu

“aku sedang berkelana mencari arti hidupku yang penuh dengan ketidakadilan”

“mengapa kau mengatakan dunia ini tidak adil? jika kau berkata demikian, itu artinya dirimu sendirilah yang membuat kehidupan mu tidak adil”

Mendengar perkataan wanita tua itu mahaga menghardiknya.

“apa maksudmu? Beraninya kau mengatakan diriku seperti itu, kau hanya menambah beban fikaranku saja, dasar wanita busuk”

Mahaga tidak bisa mengontrol aliran E-T nya, akibat dari suntikan 13 darah binatang yang tertanam ditubuhnya ditambah lagi kekecewaannya yang terus berkecamuk, sehingga ia tidak bisa menjaga omongannya. Akibat dari perkataan yang menghina Anyelir, seseorang yang tak jauh dari tempat ia berbicara yang sedang duduk manis, mendengar kata kasarnya, sehingga membuat nya marah terhadap Mahaga. Dengan secepat kilat ia memukul Mahaga, hingga Mahaga terjatuh. Pukulan itu membuat mahaga semakin murka, hingga terjadilah perkelahian diantara keduanya.

E-T mahaga semakin bergejolak tak terkontrol, menjadikannya manusia buas yang haus akan darah.
E-T adalah aliran energi murni dalam darah yang dibawa sejak lahir (+/-) yang dapat membangkitkan potensi terdahsyat dalam tubuh manusia untuk mendapatkan kekuatan yang luar biasa.

Serangan demi serangan terus dilancarkan, membuat keadaan sekitar berubah menjadi lapangan perkelahian yang terbentuk dari lingkaran penduduk yang melihat mereka bertarung, hingga tanpa sadar saat Mahaga diserang oleh pemuda itu dari belakang, pemuda itu terpental kesakitan, memukul punggung mahaga yang keras, seketika seluruh penduduk yang melihat pertarungan itu terkejut, begitu juga dengan pemuda yang menjadi lawan mahaga.

“darimana kau berasal ?” Tanya pemuda itu (ditengah pertarungan yang sengit)

Dengan kemarahan yang tak terbendung, Mahaga menyerang pemuda itu terus menerus tanpa henti, hingga pada akhirnya pukulan dari tangan kiri mahaga mengeluarkan gading dari bawah lengannya yang melukai bahu pemuda itu, hingga pemuda itu terjatuh, melihat keadaan yang berpihak padanya, mahaga tak ingin menyia – nyiakan moment pentingnya untuk mengakhiri pertarungan mereka, ketika mahaga ingin membunuh pemuda itu, seorang pemuda lain dengan cepat menjerat mahaga dengan  jeratan Akar. Seketika mahaga pun tak bisa bergerak dan serangannya pun terpatahkan.

Akhirnya pemuda yang menjadi lawan mahaga terselamatkan. Mahaga  yang terjerat pun menjadi tahanan, dan di arak menuju tanah lapang di untuk dipertontonkan oleh seluruh penduduk Negeri MANTA. Sekejap kejadian itu menjadi berita hangat di Negeri Manta. Di lapangan itu mahaga pun disiksa, di cambuk beriring dengan jerit kesakitan, hingga ia pingsan dan dibiarkan begitu saja.

Klotania salah seorang wanita klan CLOROF yang pengiba tak tahan melihat siksaan yang di alami mahaga, sekalipun mahaga memang bersalah. 

Keesokan harinya klotania menghampiri mahaga yang lemah berselimut amarah dengan membawa secangkir teh, namun mahaga malah mencampakkan secangkir teh yang diberi klotania. Dia merasa dirinya tak butuh belas kasihan dari siapapun. Klotania yang berniat baik tak marah, malah semakin iba terhadap mahaga, ia tetap berada di hadapan mahaga, walau mahaga terus mengusirnya, dan tak memperdulikannya. Hingga terbesit dalam hatinya 

“Mengapa anak ini masih menemaniku, masih dihadapanku?”.

Mahaga masih terdiam, sampai akhirnya klotania berbicara kepadanya.

“darimana kau berasal?” Tanya klotania.

Mahaga tak sedikitpun menggubris klotania,

“mengapa kau diam, aku ingin mengenalmu, aku tak bermaksud untuk menyakiti atau berfikiran jahat terhadapmu. Darimana kau berasal?” Tanya klotania sekali lagi

Mendengar klotania berulang – ulang menanyainya, mahaga pun menjawab

“aku dari Negara Manin”

Klotania terkejut mendengarnya.
“siapa namamu?”

“aku Mahaga” jawabnya

“aku klotania, dari klan CLOROF, yang berada di pinggir Negara ini sebelah timur”

“mengapa kau disini menemaniku, bahkan kau memberiku secangkir teh?”

“tak apa, aku tak sanggup melihat kau disiksa oleh suruhan para petinggi – petinggi pemerintahan, karena aku tahu penyiksaan itu sangat pedih, bahkan tak berperikemanusiaan. Itulah sebabnya aku datang menghampirimu. Mengapa kau berada di negeri kami?”

“maaf, aku tak bisa menjawab pertanyaanmu” jawab mahaga dengan kepala menunduk

“mengapa? Apakah itu sebuah rahasia? Atau kau adalah seorang mata – mata?”

“bukan, aku bukan mata – mata, aku hanya seorang manusia terbuang, aku diusir karena sesuatu hal”

“ musibah apa yang membebanimu itu?”

“aku tak bisa untuk bercerita disini, tubuhku terasa sakit semua, aku tak mempunyai cukup tenaga untuk menceritakan semuanya kepadamu”

“baiklah, aku mengerti,” klotania menganggukkan kepalanya

“dapatkah aku meminta pertolonganmu? Sehingga aku dapat menceritakan semuanya padamu nanti.”

“maksudmu?”

“aku minta tolong kepadamu agar kau dapat melepaskanku dari ikatan ini.” Minta mahaga

“aku tak bisa, aku tak berani, aku tak sanggup untuk melakukannya”

“aku mohon kepadamu, aku tak tahan lagi, aku tak sanggup, aku tak ingin mati disini terpanggang matahari, dan merasakan dingin setiap malam nya. Aku mohon kepadamu.” Dengan wajah yang lelah
Klotania merasa sedih dan tak mampu untuk membendung rasa ibanya terhadap mahaga

“baiklah, aku akan melepaskan mu, namun aku tak sanggup untuk melakukannya sendiri. Karena aku harus mencari sahabatku untuk dapat membantumu terlepas dari ikatan ini.”

“terimakasih atas niat baikmu,” ucap mahaga dengan menaruh harapan pada klotania

“ya, aku akan melepaskan mu malam nanti saat semua penduduk tertidur, dan aku harus mencari sahabatku, karena ini sangat berbahaya untuk keselamatanku”

“apa maksudmu tentang keselamatan?”

“tidak apa – apa”

“bila memang ini mengancam keselamatanmu, mengapa kau mau untuk melakukannya?”

“sudah lah, aku akan segera mencari bantuan untuk melepasmu, kuharap aku dapat segera bertemu dengannya.”

Klotania pun pergi meninggalkannya dan mulai mencari sahabatnya Peida, pemuda kekar dari klan Raseb
*******

1 #Menyatunya Dua Darah



Dunia ini kini hanya memiliki 1 benua akibat dari kesalahan Dewa Licek, Dewa termuda yang lahir dari setengah kekuatan Dewa Sieper. Kejadian itu berawal saat Licek yang memiliki kekuatan terbesar diantara 7 Dewa yang ada, dan ditugaskan oleh Dewa Godwild untuk menjaga keseimbangan di Dunia. Saat itu Dewa Licek dihadapkan dengan kondisi Dunia yang kacau, dimana Manusia saling membunuh akibat dari perebutan wilayah, yang menyebabkan sebagian dari ras – ras Manusia lenyap. Melihat kondisi Dunia yang kacau, Dewa Licek mengambil keputusan untuk meneteskan sedikit kekuatannya kepada manusia yang mengisi hari – harinya dengan membuat ruangan ISANIGAMI dilembah HIMIBRA di Negeri yang bernama HIGEL manusia itu bernama Yensa.

Saat perang ras bergejolak di seluruh penjuru dunia, Yensa hanya berada dilembah HIMIBRA, bertapa di ISANIGAMI membersihkan dirinya dari segala keburukan dengan menyerahkan seluruh hidupnya kepada Dewa – Dewa yang ia percaya sebagai penyeimbang kehidupan dan menciptakan kehidupan. Waktu terus berjalan dan perang itu tak kunjung berhenti, Dewa Licek yang melihat manusia itu hanya bertapa di ISANIGAMI dan tak memperdulikan keadaan di luar sana, membuat Licek untuk mendatanginya, meneteskan separuh kekuatannya ke tubuh Yensa, dan menanam separuh jiwa manusia Yensa ke tubuhnya.

Setelah pertemuan itu, Yensa yang memiliki separuh kekuatan Dewa keluar dari ISANIGAMI untuk menghentikan peperangan yang terjadi di luar sana. Dan Dewa Licek mengontrolnya dari dalam ISANIGAMI.

Jalan yang dipilih Dewa Licek untuk mententramkan Dunia melalui Yensa berjalan dengan mulus untuk beberapa Negeri di Dunia. Namun na’as ketika Yensa memberitahukan dirinya telah menyatu dengan Dewa Licek kepada saudaranya Yegos yang meminta bantuan Yegos untuk menentramkan Dunia. Yegos malah berkhianat, Yegos membunuh Yensa, dan kemudian meminum darah Yensa untuk mendapatkan kekuatan Dewa yang terkandung di dalam tubuh Yensa, dan membantai hampir seluruh ras yang ada di dunia dengan  waktu yang singkat, serta terus menerus melakukan expansi untuk mencari Dewa yang menanamkan separuh kekuatan Dewa kepada Yensa.

Yegos yang mendapatkan kekuatan Dewa dari tubuh Yensa, membuat Dewa Licek melemah merasakan separuh jiwanya lumpuh dan khawatir akan yang terjadi selanjutnya bila Yegos mendapatkannya. Melihat kondisi yang tak mugnkin lagi, Dewa Licek pun menceritakan semua kejadian yang terjadi di alam manusia kepada para Dewa, dan meminta bantuan kepada dewa lainnya untuk mengatasi permasalahan yang ada. Para Dewa yang mendengar cerita dari Dewa Licek segera mengambil langkah cepat untuk menyelamatkan Dunia. Dengan Kekuatan yang tersisa, Para Dewa pun membuat keputusan untuk menanam kekuatan mereka di Jantung  Dewa Licek untuk menghindari kesempurnaan kekuatan Dewa yang dimiliki Yegos.

Pada masa itu 1 per satu Dewa – Dewa itu pun mati, menanamkan kekuatan mereka kepada Dewa Licek. Hingga yang tersisa hanya Dewa Licek, ia pun kembali ke ISANIGAMI dan menciptakan sebuah Portal yang dapat mengembalikan keadaan Dunia seperti sedia kala, atau bahkan mungkin sebaliknya Dunia yang hanya dihuni oleh satu Negeri yang berkuasa.

Setelah Portal itu tercipta, Dewa Licek pun mengunci Portal itu dengan Simbol ARALAT.  Kemudian dia mengakhiri hidupnya dengan mencabut Jantungnya, serta membelah jantungnya menjadi 2 bagian untuk memisahkan Jantung Dewanya dan Jantung Yensa.

Saat Jantung itu terbela, Jantung Yensa yang ia miliki setengahnya menjadi batu pucat, dan begitu juga dengan Jantung milik Dewa Licek. Dan kekuatan para Dewa yang tersimpan di jantung Dewa Licek terpencar mencari jiwa – jiwa yang baru dan bersih.