Sabtu, 23 Februari 2013

2 #Pertemuan



Berawal saat pria kekar berambut lurus, berkulit putih, yang memiliki bulu halus ditangannya serta tegap yang bernama MAHAGA diusir dari Negeri yang memiliki sejuta spesies fauna, akibat dari praktek menyuntikkan 13 sample darah binatang ketubuhnya. Dengan rasa yang penuh kekecewaan terhadap negerinya, ia melangkahkan kakinya menuju gerbang utama untuk pergi keluar dari tanah kelahirannya. Saat ia tepat berada di luar batas wilayah Negeri itu, hadir sosok lelaki tua di hadapannya, terjadilah dialog di antara keduanya.

“siapa kau,.,??” Tanya Mahaga

“kau akan tau siapa diriku nanti, aku adalah separuh jiwamu” jawab lelaki tua

“Aku tak mengerti apa yang kau maksudkan, apa urusanmu dengan ku? kau menghalangi jalan ku”

“hmmmm..  aku hanya ingin kau mengerti tentang arti kebencian yang sesungguhnya dan arti dirimu dalam dunia ini, karena kau adalah awal dari dimulainya perjuangan” jelasnya

“kau hanya menambah beban pikiran ku saja, enyah kau dari hadapanku, kau tak mengerti apa yang sedang kualami saat ini” mahaga berjalan meninggalkannya

“baiklah, bila keinginanmu demikian, semoga kau mengerti”

Mahaga melanjutkan perjalanan nya, dan meninggalkan Lelaki tua itu begitu saja. Malam demi malam ia lewati dengan kebencian terhadap mereka yang mengusirnya. Setiap orang yang ia temui pun dibunuhnya dengan kebencian yang ia miliki, mahaga merasa dia hanya sendiri, dan tak ada satu orang pun yang menyayanginya. Tak ada yang berarti lagi dari hidupnya, ia merasa hanya sendiri, tak ada satu pun yang ia percayai lagi, dan dia merasa semua manusia itu adalah musuh nya. Hingga pada akhirnya ia pun tiba di sebuah Negeri yang penuh dengan pohon – pohon yang besar, sejuk dan tenang. Negeri Manta namanya. Negeri yang memiliki berjuta flora dan memanfaatkan flora sebagai unsur kekuatan di dalam dan di luar Negeri itu.

Hingga pada akhirnya ada salah seorang di Negeri itu yang tanpa sengaja berhasil memadukan tanaman menjadi ramuan dahsyat, dia bernama Klotania gadis cantik berkulit putih berambut pendek dan mata yang berwarna hijau dari Klan CLOROF, yang dianggap klan paling tersisih di Negerinya.
Mahaga si manusia berkekuatan Fauna terus berjalan, menyusuri Negeri tersebut, hingga pada saatnya ia bertemu dengan seorang wanita tua bernama Anyelir.

“wahai anak muda, sedang apa kau dinegeri ini” Tanya wanita itu

“aku sedang berkelana mencari arti hidupku yang penuh dengan ketidakadilan”

“mengapa kau mengatakan dunia ini tidak adil? jika kau berkata demikian, itu artinya dirimu sendirilah yang membuat kehidupan mu tidak adil”

Mendengar perkataan wanita tua itu mahaga menghardiknya.

“apa maksudmu? Beraninya kau mengatakan diriku seperti itu, kau hanya menambah beban fikaranku saja, dasar wanita busuk”

Mahaga tidak bisa mengontrol aliran E-T nya, akibat dari suntikan 13 darah binatang yang tertanam ditubuhnya ditambah lagi kekecewaannya yang terus berkecamuk, sehingga ia tidak bisa menjaga omongannya. Akibat dari perkataan yang menghina Anyelir, seseorang yang tak jauh dari tempat ia berbicara yang sedang duduk manis, mendengar kata kasarnya, sehingga membuat nya marah terhadap Mahaga. Dengan secepat kilat ia memukul Mahaga, hingga Mahaga terjatuh. Pukulan itu membuat mahaga semakin murka, hingga terjadilah perkelahian diantara keduanya.

E-T mahaga semakin bergejolak tak terkontrol, menjadikannya manusia buas yang haus akan darah.
E-T adalah aliran energi murni dalam darah yang dibawa sejak lahir (+/-) yang dapat membangkitkan potensi terdahsyat dalam tubuh manusia untuk mendapatkan kekuatan yang luar biasa.

Serangan demi serangan terus dilancarkan, membuat keadaan sekitar berubah menjadi lapangan perkelahian yang terbentuk dari lingkaran penduduk yang melihat mereka bertarung, hingga tanpa sadar saat Mahaga diserang oleh pemuda itu dari belakang, pemuda itu terpental kesakitan, memukul punggung mahaga yang keras, seketika seluruh penduduk yang melihat pertarungan itu terkejut, begitu juga dengan pemuda yang menjadi lawan mahaga.

“darimana kau berasal ?” Tanya pemuda itu (ditengah pertarungan yang sengit)

Dengan kemarahan yang tak terbendung, Mahaga menyerang pemuda itu terus menerus tanpa henti, hingga pada akhirnya pukulan dari tangan kiri mahaga mengeluarkan gading dari bawah lengannya yang melukai bahu pemuda itu, hingga pemuda itu terjatuh, melihat keadaan yang berpihak padanya, mahaga tak ingin menyia – nyiakan moment pentingnya untuk mengakhiri pertarungan mereka, ketika mahaga ingin membunuh pemuda itu, seorang pemuda lain dengan cepat menjerat mahaga dengan  jeratan Akar. Seketika mahaga pun tak bisa bergerak dan serangannya pun terpatahkan.

Akhirnya pemuda yang menjadi lawan mahaga terselamatkan. Mahaga  yang terjerat pun menjadi tahanan, dan di arak menuju tanah lapang di untuk dipertontonkan oleh seluruh penduduk Negeri MANTA. Sekejap kejadian itu menjadi berita hangat di Negeri Manta. Di lapangan itu mahaga pun disiksa, di cambuk beriring dengan jerit kesakitan, hingga ia pingsan dan dibiarkan begitu saja.

Klotania salah seorang wanita klan CLOROF yang pengiba tak tahan melihat siksaan yang di alami mahaga, sekalipun mahaga memang bersalah. 

Keesokan harinya klotania menghampiri mahaga yang lemah berselimut amarah dengan membawa secangkir teh, namun mahaga malah mencampakkan secangkir teh yang diberi klotania. Dia merasa dirinya tak butuh belas kasihan dari siapapun. Klotania yang berniat baik tak marah, malah semakin iba terhadap mahaga, ia tetap berada di hadapan mahaga, walau mahaga terus mengusirnya, dan tak memperdulikannya. Hingga terbesit dalam hatinya 

“Mengapa anak ini masih menemaniku, masih dihadapanku?”.

Mahaga masih terdiam, sampai akhirnya klotania berbicara kepadanya.

“darimana kau berasal?” Tanya klotania.

Mahaga tak sedikitpun menggubris klotania,

“mengapa kau diam, aku ingin mengenalmu, aku tak bermaksud untuk menyakiti atau berfikiran jahat terhadapmu. Darimana kau berasal?” Tanya klotania sekali lagi

Mendengar klotania berulang – ulang menanyainya, mahaga pun menjawab

“aku dari Negara Manin”

Klotania terkejut mendengarnya.
“siapa namamu?”

“aku Mahaga” jawabnya

“aku klotania, dari klan CLOROF, yang berada di pinggir Negara ini sebelah timur”

“mengapa kau disini menemaniku, bahkan kau memberiku secangkir teh?”

“tak apa, aku tak sanggup melihat kau disiksa oleh suruhan para petinggi – petinggi pemerintahan, karena aku tahu penyiksaan itu sangat pedih, bahkan tak berperikemanusiaan. Itulah sebabnya aku datang menghampirimu. Mengapa kau berada di negeri kami?”

“maaf, aku tak bisa menjawab pertanyaanmu” jawab mahaga dengan kepala menunduk

“mengapa? Apakah itu sebuah rahasia? Atau kau adalah seorang mata – mata?”

“bukan, aku bukan mata – mata, aku hanya seorang manusia terbuang, aku diusir karena sesuatu hal”

“ musibah apa yang membebanimu itu?”

“aku tak bisa untuk bercerita disini, tubuhku terasa sakit semua, aku tak mempunyai cukup tenaga untuk menceritakan semuanya kepadamu”

“baiklah, aku mengerti,” klotania menganggukkan kepalanya

“dapatkah aku meminta pertolonganmu? Sehingga aku dapat menceritakan semuanya padamu nanti.”

“maksudmu?”

“aku minta tolong kepadamu agar kau dapat melepaskanku dari ikatan ini.” Minta mahaga

“aku tak bisa, aku tak berani, aku tak sanggup untuk melakukannya”

“aku mohon kepadamu, aku tak tahan lagi, aku tak sanggup, aku tak ingin mati disini terpanggang matahari, dan merasakan dingin setiap malam nya. Aku mohon kepadamu.” Dengan wajah yang lelah
Klotania merasa sedih dan tak mampu untuk membendung rasa ibanya terhadap mahaga

“baiklah, aku akan melepaskan mu, namun aku tak sanggup untuk melakukannya sendiri. Karena aku harus mencari sahabatku untuk dapat membantumu terlepas dari ikatan ini.”

“terimakasih atas niat baikmu,” ucap mahaga dengan menaruh harapan pada klotania

“ya, aku akan melepaskan mu malam nanti saat semua penduduk tertidur, dan aku harus mencari sahabatku, karena ini sangat berbahaya untuk keselamatanku”

“apa maksudmu tentang keselamatan?”

“tidak apa – apa”

“bila memang ini mengancam keselamatanmu, mengapa kau mau untuk melakukannya?”

“sudah lah, aku akan segera mencari bantuan untuk melepasmu, kuharap aku dapat segera bertemu dengannya.”

Klotania pun pergi meninggalkannya dan mulai mencari sahabatnya Peida, pemuda kekar dari klan Raseb
*******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar